DISPORA


Hasil Lomba Foto Disporabudpar Kabupaten Semarang 
 1
 heri prasetyo
Objek : candi gedong songo  
 Ady Agustian
 Kereta api kuno peninggalan jaman Belanda yang masih beroperasi untuk tujuan pariwisata 
3
Petrus Arif
Rawa Pening
Keputusan juri mutlak, Tidak bisa di ganggu gugat 

Read More …

TEMPAT PENDAFTARAN DAN UPLOAD FOTO

Pendaftaran Lomba foto DISPORABUPDAR Telah ditutup
Adapun pemenang lomba akan di umumkan pada tanggal 6 Desember 2013
Untuk penyerahan hadiah akan di laksanakan di
Monumen Palagan Ambarawa pada  tanggal  7 Desember 2013

Read More …

Rawa Pening adalah danau sekaligus tempat wisata air dengan luas 2.670 hektare yang menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rawa Pening ini berada di cekungan terendah lereng Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Gunung Ungaran. Daya tarik yang ada di Rawa Pening: Wisata Tirta: dengan perahu tradisional, Penghasil enceng gondok sebagai bahan kerajinan, area pemancingan alam, Sumber mata pencaharian nelayan dan petani ikan, Obyek fotografi yang sangat mempesona


Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Di tengah tengahnya banyak sekali tumbuh enceng gondok yang hampir menutupi seluruh permukaannya sebagian menjadi tempat mencari ikan. Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha mengatasi spesies invasif ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi. Saat menyewa perahu motor ke tengah rawa terasa sekali aura mistis dan misteriusnya, namun sayang segala potensi yang ada kurang bisa tergali karena pengelolaan yang terkesan seadanya. Untuk bisa ke tengah rawa pening ini bisa menyewa perahu motor dengan tarif 30 ribu rupiah untuk 30 menit max 6 orang. Rawa Pening juga merupakan salah satu tempat yang indah untuk foto foto Pre Wedding.
Read More …


Curug Benowo terletak di Lereng Gunung Ungaran, Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Curug dalam Bahasa Jawa berarti Air Terjun. Eksotisme Curug Benowo ini mungkin sulit unutk dicapai orang kebanyakan, karena tempatnya benar benar alami, jalannya setapak, naik turun, mungkin hanya direkomendasikan pada para pecinta alam atau mereka yang suka tantangan, tidak untuk kebanyakan orang apalagi rekreasi keluarga. Dibalik capeknya medan menuju lokasi akan terbayar oleh keindahan pesona alam curug Benowo ini dan Pemandangan Air Terjun yang Eksotis. Di dekat Curug Benowo ini juga terdapat curug lainnya, yaitu Curug Lawe yang tak kalah indahnya. Bagaimana cara menuju ke Curug Benowo? Dari Alun Alun Ungaran ke arah Mapagan (Jalan ke arah gunungpati), setelah menemukan gapura “Selamat datang Kampus Di Sekaran Gunungpati” maju lagi sekitar 1.700m, di sisi kanan jalan ada Makam Darul Mukminin Siplaosan Sumurgunung belok kiri masuk ke Jalan Dukuh Sumur Gunung, Terus saja sampai pada koordinat 7, 8′ 31.67LS 110, 21′ 36.82BT (google map coordinate: -7.14213, 110.36022) Pada koordinat ini adalah posko, dimana kendaraan atau mobil diparkir untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Dari posko ini perjalanan harus ditempuh dengan jalan kaki selama kurang lebih 2 jam melalui jalan lumayan berat medannya. Namanya juga wisata alam, nuansanya benar benar alami, jalan yang minim namun pemandangan sekitar sangat luar biasa indah. Jika kesulitan bisa minta panduan penduduk setempat.


Read More …

Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.

Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin.

Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik. Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo. Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedong Songo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedong Songo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.

Disela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi. Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh disebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut. Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto foto Pre Wedding.

Tiket Masuk: Dewasa/5 tahun ke atas: Rp 5.000/orang dan Rp 25.000/orang untuk Wisatawan Asing.
Tarif Jasa Naik Kuda Candi Gedong Songo
- Wisata Desa Rp 25.000 (Wisman Rp 35.000)
- Ke Air Panas Rp 40.000 (Wisman Rp 60.000)
- Ke Candi II Rp 30.000 (Wisman Rp 40.000)
- Paket candi Songo Rp 50.000 (Wisman Rp 70.000)

Untuk menuju Candi Gedong Songo diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam. Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
- Ungaran – Gedong Songo : 25 km
- Ambarawa – Gedong Songo : 15 km
- Semarang – Gedong Songo : 45 km
GPS Waypoint: 7°12’39.72”S (Latitude) 110°20?32.88” E (Longitude)
Google Map Refference (-7.211033,110.342467)


Read More …

 

DISPORABUPDAR KABUPATEN SEMARANG

Syarat dan Ketentuan : 


  1. Peserta mengumpulkan karya Foto berupa Softcopy yang  di resize max 2Mb dalam bentuk Jpeg atau Rar
  2. Obyek foto harus dapat mengekspresikan tema lomba yang telah ditetapkan (objek Desa Wisata, potensi, daya tarik alam, budaya, maupun potensi unggulan Kabupaten Semarang, atraksi, kegiatan live-in human interesting) Yang di ambil diwilayah Kabupaten Semarang
  3. Hasil foto yang dikirim (upload) tidak berkonotasi negatif, SARA, Porno dan Politik.
  4. Olah digital pada foto sebatas Contrast, Brightness, Hile, Saturation, Cropping, Curving, Level dan Noise reduction. Montase foto dan creative lighting menambah atau mengurangi foto tidak di perbolehkan
  5. Foto adalah Foto asli milik peserta dan dapat dipertanggung jawabkan. 
  6.  Foto merupakan Karya terbaru peserta yang dibatasi mulai tahun 2010 sampai 2013.
  7. Foto belum pernah dipublikasikan di media apapun ( jejaring sosial ) dan atau belum pernah memenangkan suatu kompetisi sebelumnya.
  8. Keputusan Juri terhadap hasil Lomba tdk dapat diganggu gugat (Mutlak) 
  9.  Karya Foto yang berhasil menang dan termasuk foto nominasi menjadi hak milik Panitia.
  10. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 foto dgn batasan maksimal tidak dibatasi 
  11. Dengan mengirimkan karya fotonya, maka peserta dianggap telah menyetujui semua persyaratan lomba. 

Pendaftaran dan Pengumpulan
  1. Foto dikirim melalui alamat website ; http://pariwisata-kabsemarang.blogspot.com dengan judul “LOMBA FOTOGRAFI DISPORABUDPAR TAHUN 2013” paling lambat tgl 4 Desember 2013 dengan disertai deskripsi dan lokasi foto.
  2. Pengumuman Pemenang akan diumumkan pd tgl 6-12-2013 melalui web ini serta peserta akan dihubungi panitia dan akan diundang pada penyerahan hadiah tgl 7 Desember 2013 di Monumen Palagan Ambarawa.    
Hadiah

Masing-masing juara mendapatkan Trophy, Piagam dan uang pembinaan sebesar : (dipotong pajak 6 %)
  • Juara I : Rp.2.000.000, Tropi dan Piagam
  • Juara II : Rp.1.500.000, Tropi dan Piagam
  • Juara III : Rp.1.250.000,-  Tropi dan Piagam
Juri
  • Heru Subroto, S.Sos, MM (Kabag Humas Setda Kab. Smg) 
  • Ade Fadjar WD, ST.MT (Disporabudpar) 
  • Soebijanto,ST (Arsitek dan praktisi fotografi) 
  • Hari Utomo (Seniman)
  •  Reza Aris Setiawan (Arsitek dan praktisi fotografi)
Read More …

Wisata Alam Pegunungan Air Terjun Kali Pancu
Kawasan wisata alam Air Terjun Kali Pancur ini berada di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, sekitar 14 km sebelah barat Kota Salatiga. Untuk menuju ke lokasi obyek wisata ini tidak ada sarana transportasi umum, jadi harus membawa kendaraan sendiri. Jika terpaksa harus naek kendaraan umum bisa dapat mengambil jurusan Kopeng Salatiga dan jika telah sampai di Desa Wates Kec. Getasan lantas jalan kaki atau dengan naik ojek sekitar 3 km an. Kondisi jalan tergolong baik hanya beberapa ratus meter menjelang lokasi jalan agak sempit dan belum beraspal. Di sepanjang perjalanan pengunjung dapat melihat keindahan alam lereng gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu. 
Tempat parkir di obyek wisata air terjun kali pancur ini cukup luas, berada pada koordinat 110, 25′ 21.37″BT 7, 21′ 41.5″LS. Tiket masuk seharga Rp 2.500 (Oktober 2010) per orang. Lokasi air terjun kalipancur ini sekitar 900m (dengan jumlah anak tangga lebih dari 800) dari pintu masuk, jalanan cukup terjal meski sudah ada tangga permanen. Jadi harus disiapka fisik yang cukup fit sebelum menuju lokasi air terjun ini.
Pemandangan Air Terjun
Hampir di sepanjang menuruni anak tangga, terdapat suara gemericik air pegunungan yang mengalir di samping anak tangga dengan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan ketinggian air terjun sekitar 150 meter. Selain dihiasi relief bebatuan alam, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung walet. Setelah menikmati keindahan alam Air Terjun Kali Pancur ini sebaiknya menghemat tenaga, karena untuk kembali pulang pengunjung harus menyusuri lagi satu per satu anak tangga yang menanjak tadi.
Air terjun kali pancur memiliki ketinggian sekitar 100 meter, berada pada
punggungan gunung telomoyo yg mengarah ke danau rawa pening. Sepanjang punggungan gunung ini selain terdapat air terjun juga memiliki banyak tebing batu andesit dengan ketinggian bervariasi dari 20 meter sampai 100 meter.
Read More …